Minggu lalu saya operasi impkasi gigi menggunakan BPJS Kesehatan.
Apa itu impaksi dan mengapa harus menjalani operasi, kamu bisa baca disini (Impaksi gigi).
Sumber : www.mediskus.com
Awalnya saya akan operasi dengan fasilitas asuransi Allia**,
setelah konsultasi dengan dokter dan bagian informasi dari salah rumah sakit
swasta di Denpasar, Bali ternyata saya harus bayar tambahan biaya yang tidak
ditanggung oleh pihak asuransi sebesar RP. 1.400.000,-. Namun prosesnya sangat
mudah, kita tinggal datang untuk konsultasi dengan dokter gigi kemudian buat
jadwal.
Lain halnya dengan pengalamannya saya setelah itu, asuransi kantor
sudah habis bulan Juni 2018 sedangkan rencana operasi bulan Juli 2018 setelah
lebaran sehingga saya menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan yang ternyata
gratis. Sebenarnya tidak gratis karena memang kami bayar setiap bulannya namun
tidak sebesar asuransi. Bedanya kali ini saya tidak harus membayar biaya
tambahan, tapi harus sabar dengan sekelumit proses dan antrian yang panjang.
Nah, berikut tahapan operasi impaksi dengan BPJS kesehatan di
Denpasar, Bali :
Gambar
1. Alur operasi impaksi gigi dengan fasilitas BPJS
- Pergi ke Faskes 1 sesuai dengan pilihan anda (biasanya yang terdekat dengan rumah).
Gambar
2. Alur konsultasi gigi di Fasilitas Kesehatan Tingkat I
Note :
·
Faskes 1 saya Kimia Farma. Kenapa Kimia
Farma? Karena kami mencari klinik 24 jam untuk sikecil jika sewaktu-waktu jatuh
sakit. Disini sangat mudah, cukup datang à
serahkan kartu BPJS
(jangan lupa tanyakan nomor antrian kamu ya) à saatnya mengantri à masuk ruangan (konsultasi
dengan dokter perihal masalah impaksi kamu, dan mereka akan memberikan surat rujukan) à pulang (sebelum
pulang mereka akan memberikan kartu BPJS di ruangan dokter).
·
Jangan lupa bawa cemilan dan minum,
karena 2 kali saya kesana dan menunggu 3 jam lebih. Hal ini harap maklum karena
memang banyak orang yang ingin berobat dan untuk dokter gigi langsung tindakan
seperti cabut gigi dan scalling
(membersihkan karang gigi) jadi membutuhkan waktu yang cukup lama.
·
Jika anda bawa sikecil, sebaiknya
jangan menunggu di ruangan karena ruangan penuh dengan orang-orang yang sakit. Kebetulan
di KF ada ruangan playground jadi
saya ajak dikecil main disitu hingga menunggu dipanggil. O’ya, kami terpaksa
membawa sikecil karena memang tidak ada sanak saudara untuk dititipi disini.
2. Faskes
Tingkat II, RSAD Udayana
Gambar
3. Alur konsultasi gigi di Fasilitas Kesehatan Tingkat II
Note :
·
Setelah Faskes 1, saya dirujuk ke
Faskes II yaitu RSAD Udayana. Jalurnya sangat kompleks jadi jangan sampai
terlewat ya : Pertama ambil nomor
antrian à
Registrasi awal, serahkan
surat rujukan dan kartu BPJS ke Loket 1 (disini kamu akan mendapatkan selembar kertas beserta
kartu BPJS) à
Loket 3 (letaknya
sebelah kiri Loket 1 di paling ujung), mereka akan membuat berkas riwayat dan
memberikan nomor antrian à
Poli Gigi
(konsultasi bahwa kamu impaksi, dan mereka akan langsung memberikan surat rujukan, karena
memang untuk dokter bedah mulut hanya ada sedikit di wilayah Denpasar dan
memerlukan peralatan yang lebih lengkap (itu informasi yang mereka berikan).
Surat rujukan tersebut harus di cap di lantai 1 dan minta surat rujukan online ke Loket 1. à Cap surat rujukan di
Bagian Informasi à Loket 1, minta surat rujukan online à Apotik yang bekerjasama
dengan BPJS (letaknya di kanan Loket 1 paling ujung). Waktunya pulang dan
bersiap ke Faskes selanjutnya
·
Jangan lewatkan penyerahan berkas ke
loket 3, karena saya tidak tahu waktu itu dan langsung pergi ke poli, setelah 1
jam menunggu dan tidak dipanggil ternyata saya belum terdaftar.
·
Cek
kembali berkas dari loket 3, apakah sesuai dengan poli yang kamu
butuhkan. Waktu itu saya dirujuk ke bedah gigi dari Faskes I, namun di berkas
yang diberikan dari Loket 1 adalah poli bedah. Setelah dikonfirmasi ternyata
Loket 1 keliru memberikan data, dan data dirubah ke Poli Gigi (itu karena di
faskes ini tidak ada dokter gigi spesialis bedah mulut).
3. RSUPSanglah, Denpasar – Bali
Gambar
4. Alur konsultasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat III untuk persiapan operasi
impaksi gigi
Note :
· Berkas yang harus dibawa yaitu kartu
BPJS dan surat rujukan dari Faskes II.
· Pertama, kamu harus ke bagian informasi.
Tunjukan kartu BPJS dan Surat Rujukan, mereka akan cek berkasmu dan berikan nomor antrian. Saatnya
menunggu di Loket 1 untuk
Registrasi, disini kamu akan mengisi data pasien dan mendapatkan kartu
berobat RSUP Sanglah, selembar kertas rujukan baru dan nomor antrian berobat.
Selanjutnya pergi ke Poli
Gigi di Lantai 3, masuk
ke ruangan Poli Gigi dan serahkan surat rujukan dari Loket 1. Saatnya
menunggu panggilan. Setelah dipanggil, gigi kamu akan di cek semuanya, lokasi
impaksi, apakah ada yang berlubang, tambalan gigi, posisi gigi yang sudah tidak
ada (sudah dicabut dan tidak tumbuh lagi). Disini mereka akan membuat jadwal operasi dan
menyerahkan surat operasi serta surat Rontgen panoramic.
·
Untuk ruangan rontgen, kamu ikuti jalur di lantai warna
hitam yang dimulai dari bagian informasi. Ruangan rontgen terletak di gedung
sebelahnya. Pertama, registrasi
di Loket 1, kemudian ke
Loket 3 untuk mendapatkan nomor antrian. Selanjutnya menunggu di depan
Ruangan Rontgen. Disini terdapat 5 ruangan rontgen dengan berbagai fungsi, kamu
harus bertemu perawat di bagian Rontgen saat mereka keluar memanggil pasien,
karena kita rontgen panoramic sehingga tidak mengantri panjang seperti yang
lain. Saat itu saya menunggu hampir 1,5 jam karena hanya menunggu panggilan. Akhirnya
saya lari dan tanya
perawat untuk rontgen panoramic, setelah itu langsung di rontgen di
ruangan ke-4 yang khusus panoramic. Kamu tidak usah menunggu untuk mengambil hasil rongen, karena
disini system online, jadi pihak poli gigi tinggal menguduhnya dari system mereka.
Saatnya pulang dan kembali
minggu depan untuk operasi.
It’s time for
Impaction Operating
Persiapan sebelum operasi:
- Kamu harus makan yang banyak karena setelah itu akan sulit mengunyah makanan
- Stok makanan yang sifatnya lembut (bubur, pudding, puree buah-buahan, cemilan yang mudah langsung telan)
- Buku bacaan ataupun film
Saatnya datang ke RSUP Sanglah untuk operasi…
·
Pertama, seperti biasanya kita harus ke bagian
informasi untuk ambil nomor antrian. Registrasi di Loket 8 dan menunggu
dipanggil untuk mengambil berkas operasi di Loket 8. Bersiap di Poli Gigi dan
Bedah Mulut.
·
Serahkan berkas dari Loket 8 ke ruangan Poli Gigi dan menunggu
dipanggil.
·
Sebelum operasi dimulai, kita akan diberi pengarahan apa saja yang boleh
dan tidak boleh dilakukan setelah operasi, mengisi beberapa berkas
persetujuan dan memastikan kembali posisi gigi yang akan dicabut melalui hasil
rontgen panoramic yang diambil minggu lalu.
·
Pertama salah satu jari kita akan dijepit dengan
alat yang terhubung dengan monitor (berisi informasi detak jantung, tekanan
darah, dll). Suntikan bius pertama di pipi bagian dalam dekat gusi yang akan
dibedah, kemudian suntikan kecil disekitar gusi. Setelah beberapa saat, kamu
tidak merasakan apa-apa lagi dibagian yang dibedah. Saat itu saya hanya
mendengar kruk-kruk saat gigi dicabut dan rasa darah yang mengalir sedikit
lewat tenggorokan. Sepuluh menit selesai, “kasa-nya ditahan 1 jam ya buk dan
silahkan menunggu untuk mendapat resep obat dan kembali besok untuk konsultasi,”
sapa perawat. Saya sudah bisa merasakan
pipi sebelah kiri dan bibir yang terasa baal.hehee
·
Selanjutnya ambil obat di Apotek yang bekerjasama dengan BPJS,
hampir 1,5 jam menunggu untuk dapat obatnya. Waktu itu suami yang antri obat
dan buat perjanjian (dijelaskan di bawah ya) untuk konsul esok hari, sedangkan
saya pulang duluan karena repot bawa sikecil dan saya yang sudah tidak nyaman
dengan mulut yang penuh darah.
·
Surat Perjanjian : surat konsultasi perjanjian dapat dibuat
sehari sebelum waktu konsultasi/ berobat. Mengapa harus membuat surat ini?
Karena kita tidak perlu mengulang proses awal (ambil nomor antrian, registrasi
di Loket 3, mengantri di Poli Gigi) yang memakan waktu hampir 3 jam. Poli
perjanjian terletak di Utara Bag. Informasi (jika kamu bingung, bisa tanya ke
bagian informasi). Kamu letakan surat konsultasi dari Poli Gigi di keranjang
Poli Perjanjian, dan menunggu dipanggil untuk mendapatkan surat kertas konsul.
Bersiap untuk esok.
Dua jam setelah operasi saya makan
bubur karena harus minum obat, sebaiknya minum obat dari dokter sebelum obat biusnya hilang.
Hari itu saya hanya makan bubur dan makanan lembut lainnya, karena sedang
menyusui perut saya selalu lapar sehingga sakit pasca operasi dialihkan lewat
makanan.
Konsultasi 1 Hari Pasca Operasi
Hari itu kami datang pukul 13.00
WITA dan langsung ke Poli Gigi, karena sudah dapat surat perjanjian dimana itu
sudah online jadi saat saya datang ke ruangan berkas sudah siap dari pagi hari
di atas meja. Tidak menunggu lama, saya langsung dipanggil ke ruangan operasi,
dan disemprotkan cairan yang rasanya asam kemudian kumur-kumur. “Ok, sekarang
sudah bisa sikat gigi dan kumur, makan apapun yang kamu mau. Kembali minggu
depan untuk lepas jahitan di gusi” sapa dokter. Setelah itu, saya mendapatkan
surat konsultasi minggu depan. Jadi saya akan ke Poli perjanjian 1 hari sebelum
jadwal konsul. Malam harinya saya sudah makan puyung hay dan bakmi godog
langganan kami. Wahhhh, leganya bisa makan-makanan sepuasnya.
Lepas Jahitan 8 Hari Setelah Operasi
Selama 8 hari kemarin, saya
mengunyah makanan di bagian kanan, karena ketika membuka agak lebar bagian kiri
rasanya sedikit sakit tertahan benang jahit sehingga rasanya ngilu, tertawapun
harus ditahan untuk sementara.
Setelah jahitan dilepas, saya bisa
tertawa lebar dan kembali makan sepuasnya. Bersyukur karena tidak harus
membayar biaya tambahan dan sudah diberikan kenikmatan makan dan akan lebih
menjaga gigi-gigi ini agar tetap sehat.
Ayo, sikat gigi pagi dan malam
agar gigimu tetap sehat.