Penyakit flu dan batuk biasa menyerang sikecil ketika pergantian musim ataupun tertular dari orang disekeliling. Untuk penanganannya saya hanya memijat punggung - telapak kaki - mengusap bagian leher (untuk mengurangi batuk) dengan mencampurkan irisan bawang merah dan juga minyak telon. Biasanya 7-8 hari sikecil flu dan batuk selama 3 hari, setelah itu penyakit tersebut menghilang dengan sendirinya.
Memijat Bayi
(https://www.bebekidsworld.com/image/cache/data/blogs/pijat-bayi-illustrasi-01-960x300w.jpg)
Beberapa alasan saya jelaskan dibawah mengapa saya cenderung untuk pengobatan secara alami dan membiarkan imunnya sendiri untuk melawan virus-virus tersebut.
Pertama kali dikecil flu saat usianya 6 bulan, waktu itu agenda kami memang cukup padat karena mudik lebaran Bali - Jogja - Banten dan tak lupa saat itu sikecil baru memulai kegiatan MPAsi-nya. Berikut rentetan perjalanan berobat sikecil :
- Dua hari pertama sikecil flu kemudian batuk, akhirnya kami berobat ke dokter langganan keluarga (dokter umum) dan diberi 1 jenis sirup. Setelah 5 hari, flu dan batuknya belum juga reda.
- Kami lanjutkan ke dokter spesialis anak di daerahku. Dokternya sudah berumur dan rambutnya sudah memutih, "Hmmm, dokter senior pikirku, semoga beliau bisa memberikan obat yang sesuai", kataku dalam hati. Kami menerima 4 jenis obat, diantaranya pereda flu &batuk, obat mual (karena sikecil selalu muntah ketika batuk), antibiotik, dan vitamin. Hmmmm, tak tega rasanya masih sekecil ini sudah menerima banyak sekali bahan kimia. Tujuh hari pun berlalu, belum juga ada tanda kalau sikecil membaik.
- Hari ke-15, sikecil mengalami diare, wajahnya yang mulai tidak ceria lagi dan mulai pucat. Akhirnya kami bawa ke UGD, pernyataan pertama sikecil diare namun untuk memastikan harus dilakukan tes darah. Hasilnya semuanya bagus. Ternyata ini disebabkan karena sikecil terlalu lama mengkonsumsi antibiotik dan kurangnya asupan makanannya. Lagi-lagi kami pulang membawa obat.
- Setelah 4 hari kondisinya membaik, flu dan batuknya pun sudah berkurang.
Kali kedua sikecil flu saat usianya 9 bulan, saya bawa ke RS Sa** A*** di Serang, Banten karena sudah 3 hari flu dan mulai batuk. Pagi itu kami bertemu dokter spesialis anak, kebetulan perempuan jadi merasa cukup nyaman untuk bercerita kondisi sikecil. Kami mendapat 3 jenis obat yaitu Rhinos dengan takaran 0,6 ml (3 x sehari), vitamin 0,3 ml (1 x sehari), dan Paracetamol anak 0,8ml (diberikan jika demam). Saya hanya berdo'a semoga kami tidak mengulangi kejadian 3 bulan lalu. Setelah dua hari flu-nya mulai berhenti, namun tubuhnya demam tinggi dan saya berikan penurun panas. Hingga malam hari, panasnya belum juga turun. Tiba pukul 01.00 pagi, sikecil mengigau dan tubuhnya menggigil. Kami bergegas ke UGD dan diberikan penurun panas lewat dubur, untuk memastikan penyebabnya kembalilah diambil darah dan hasilnya pun bagus. Setelah panasnya turun kami pulang ke rumah. Siang harinya sikecil menangis dan marah, dia mulai memasukan jari tangan ke dalam mulut kemudian digigit sampai berdarah. Saya langsung menggendongnya dan memberikan ASI. Sore harinya kejadian sama berulang, saya pikir mungkin dia kesal karena saya tak langsung menggendongnya. Saya baca beberapa artikel yang berisi alasan sikecil menggigit jari dan saya lakukan untuk mengatasinya berharap sikecil berhenti melakukannya. Malam harinya, sikecil kembali menggigit jarinya hingga berdarah di kala sedang tidur nyenyak. Saya dan seisi rumah panik, alternatif lain adalah kami bawa ke Ma'raji takutnya sikecil kerasukan (keadaan panik sekali hari itu). Pulang dari Ma'raji, beberapa jam kemudian sikecil masih menggigit jarinya dan ibukku menyarankan untuk stop obat dari dokter. Saya stop hari itu dan memaksimalkan pemberian ASI. Esok harinya sikecil sudah berhenti menggigit jari. Alhamdulillah... Setelah saya konsultasi dengan teman dokter, ternyata dosis Rhinos yang diberikan terlalu tinggi sehingga mengganggu syarafnya.
Sungguh menakutkan efek dari dosis yang terlalu tinggi.
Read More